Sahabat, kali ini ada kisah inspirasi lagi buat kita. Yaitu kisah sebutir mutiara. Mari kita baca baik-baik dan mengambil pelajaran dari kishanya, sahabat.
Pada Suatu hari seekor anak kerang di dasar laut sedang mengaduh kesakitan pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. “anakku....Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tanganpun, sehingga ibu tak bisa menolongmu”, kata sang ibu sambil bercucuran air mata (T_T).
“Sakit sekali ibu...”kata si anak kerang.
“Aku tahu anakku, kuatkan hatimu, kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan cairan perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu.
Anak kerangpun melakukan nasihat ibunya. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tanpa disadari sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun mulai berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah sesuatu yang berharga. Sebagai hasil derita bertahun-tahun, kerang itu kini lebih berharga dibandingkan jutaan kerang rebus di pinggir jalan.
0 masukan:
Posting Komentar